Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Minggu, 21 Februari 2010

Doni Tata Berlabuh di Kejuaraan Asia

Doni Tata Pradita, lima tahun lalu, memulai perjalanan menjadi pebalap MotoGP. Didukung Yamaha Indonesia, pemuda Yogyakarta itu melakoni kesempatan mencicipi laga kelas 125 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor di Sepang, Malaysia, September 2005.

Undangan alias wild card kembali diperoleh Doni untuk menjajal lomba 125 cc di Sepang pada 2006. Ia pun memanfaatkan kesempatan itu sebaik- baiknya.

Setelah itu, Doni sibuk berlatih memakai sepeda motor sport. Pada 2007, masih dalam rangka persiapan menjadi pebalap MotoGP, Doni mengikuti kejuaraan nasional balap motor Jepang atau All Japan Road Race Championship.

Dari satu seri ke seri berikutnya, Doni memperlihatkan hasil yang membaik. Setelah sempat finis di luar 10 besar, ia akhirnya mampu finis kelima pada seri terakhir.

Setahun kemudian, Doni melangkah lebih jauh. Masih bersama Yamaha Indonesia, ia mengikuti kelas 250 cc Kejuaraan Dunia Balap Motor. Hasilnya, Doni mendapat satu poin dari 16 seri yang diikutinya.

Yamaha lantas mengikutsertakan Doni di ajang World Supersport pada 2009, yang digelar bersama World Superbike. Hasilnya, dari 12 kali start, Doni mendapatkan delapan poin.

Kabar buruk lantas menghampiri Indoprom, promotor Doni. Akibat pengaruh krisis ekonomi dunia, Yamaha Indonesia tidak lagi bisa memberikan bantuan besar kepada Doni seperti dulu.

Indoprom bersama manajer Doni, Edmond Cho, pun sibuk berusaha agar Doni tetap bisa balapan. Pasokan dana yang tidak lagi melimpah memaksa mereka mengikutsertakan Doni pada Kejuaraan Balap Motor Asia (FIM Asia GP) tahun ini.

"Kami kesulitan mencari dana yang besar. Bagaimanapun, Doni masih belum bisa 'dijual'," kata Edmond awal bulan ini di Jakarta. Maksudnya, Doni belum memiliki prestasi yang bisa langsung menarik sponsor besar.

Direktur Indoprom Hidayat Effendi mengungkapkan, di FIM Asia GP tidak ada pilihan bagi Doni selain merebut gelar juara umum di kelas utama ajang itu, Supersport.

Alasannya, Doni sudah pernah mengikuti ajang-ajang yang kelasnya di atas FIM Asia GP. "Ini merupakan kesempatan terakhir bagi Doni untuk membuktikan diri. Menjadi juara atau tidak," kata Hidayat.

Kejuaraan Balap Motor Asia sebenarnya bukan hal baru bagi Doni. Sebelum mengikuti pro- gram MotoGP dari Yamaha Indonesia, Doni menjadi juara umum di ajang itu untuk kelas underbone 115 cc tahun 2005.

Berbekal sebagai juara Asia itulah Doni lantas memulai jalan panjang menjadi pebalap MotoGP. Sayangnya, perjalanan itu untuk sementara kandas di tengah jalan.

Edmond mengatakan, sejumlah pihak mengkritik tampilnya Doni di pentas balap motor dunia. "Kepada mereka saya selalu bertanya, siapa lagi pebalap yang sama mudanya dengan Doni, tetapi sudah sangat terbiasa berlomba dengan sepeda motor sport dan bukan sepeda motor bebek (underbone)," ujarnya. Pebalap yang mungkin lebih hebat dari Doni berusia 20-an tahun ke atas.

Menjelang FIM Asia GP musim 2010, Doni (19) sibuk menjaga stamina dengan berlatih balap sepeda di Sleman, DI Yogyakarta. Cukup berat beban yang berada di pundaknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

  © Design Templates 'sports' by fathony cah ponorogo 2010

Back to TOP